Baru-baru ini, kecelakaan kapal wisata KM Putri Sakina telah menimbulkan perhatian besar, terutama setelah kapal tersebut tenggelam di perairan Pulau Padar. Dengan sebelas penumpang yang terdaftar, termasuk enam warga negara asing, insiden ini telah memicu upaya pencarian yang intensif oleh tim SAR.
Proses pencarian dipimpin oleh pihak kepolisian, dibantu oleh berbagai perangkat teknologi canggih seperti sonar dan drone bawah air. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua korban dapat ditemukan dan diidentifikasi dengan secepatnya.
Menurut Kapolda NTT, Irjen Pol Rudi Darmoko, peralatan yang digunakan termasuk sonar sistem yang mampu mendeteksi barang-barang di dasar laut. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pencarian para korban yang saat ini masih hilang.
Upaya Pencarian dan Penemuan Korban Pertama
Pencarian dilakukan sejak kejadian pada Jumat malam dan diaktifkan kembali pada hari Senin. Tim SAR gabungan terdiri dari berbagai instansi kepolisian serta masyarakat setempat, berupaya keras untuk menemukan korban yang hilang.
Awal pencarian menunjukkan hasil positif ketika satu jenazah korban perempuan ditemukan oleh para nelayan. Penemuan ini merupakan salah satu dari tiga korban yang masih dicari.
Pihak kepolisian mengimbau kepada nelayan dan masyarakat di sekitar agar melaporkan barang-barang yang mungkin berasal dari kapal. Hal ini penting untuk membantu tim SAR dalam melacak sisa-sisa kapal dan menemukan para korban.
Teknologi Canggih Dalam Pencarian Korban
Pemanfaatan teknologi modern dalam misi pencarian ini sangat penting. Alat-alat yang dibawa oleh tim terdiri dari drone bawah air dan underwater scuttuer, yang mampu membawa tim ke titik-titik yang sulit dijangkau secara manual.
Sonar sistem, yang mulai digunakan pada hari Senin, diharapkan dapat menyokong proses pencarian dengan lebih efisien. Dengan kemampuan mendeteksi barang di bawah permukaan laut, tim diharapkan dapat menemukan bukti yang akan membantu identifikasi.
Kepolisian telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan semua langkah diambil demi keberhasilan misi pencarian ini. Dukungan masyarakat setempat menjadi aspek penting dalam upaya ini.
Konteks Insiden Kapal Wisata KM Putri Sakina
Kapal KM Putri Sakina mengangkut sebelas penumpang pada saat kejadian, yang terdiri dari empat ABK dan tujuh penumpang. Di antara penumpang tersebut, enam di antaranya adalah warga negara asing dari Spanyol.
Tenggelamnya kapal pada Jumat malam memicu reaksi cepat dari tim SAR yang langsung melakukan evakuasi. Tujuh orang berhasil diselamatkan, namun empat lainnya masih dalam pencarian, dan satu orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal.
Insiden ini menjadi pelajaran penting tentang keselamatan di perairan, menunjukkan betapa krusialnya mematuhi protokol keselamatan di kapal agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.














