TNI Angkatan Darat baru saja mengirimkan 34 personel ke Singapura untuk mengikuti program pelatihan yang berfokus pada manajemen makanan militer. Aktivitas ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan mengikuti Institutional Food Management Training yang berlangsung pada 13 hingga 18 Oktober 2025 di Army Combat Service Support Command. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang pengelolaan makanan dalam konteks militer yang aman dan efisien.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan pentingnya pelatihan ini untuk menunjang keberhasilan program MBG. Dengan berbagai materi yang diperoleh, diharapkan dapat diaplikasikan di tanah air secara efektif dan berkelanjutan.
Dampak Pelatihan terhadap Sistem Penyediaan Makanan Militer
Pelatihan yang diadakan di Singapura ini menjadi langkah strategis TNI AD untuk meningkatnya kualitas sistem penyediaan makanan. Dengan menerapkan standar internasional, kualitas makanan yang diberikan kepada prajurit akan semakin terjamin.
Setelah menyelesaikan pelatihan, setiap peserta diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang didapat. Ini penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan gizi para prajurit dan keluarganya.
Rombongan peserta pelatihan terdiri dari 26 prajurit TNI AD, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, dan beberapa pendamping militer. Keberagaman latar belakang peserta diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar dalam pelatihan tersebut.
Tujuan Utama Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis adalah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda. Dengan makanan yang bergizi, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup anak-anak bangsa.
Pelatihan ini merupakan hasil dari pertemuan antara Kepala Staf Angkatan Darat dengan pejabat militer Singapura, yang menandakan kerja sama strategis antara kedua negara. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di lingkungan militer.
Dalam pelatihan, para peserta akan mendapatkan pengetahuan mengenai pengorganisasian makanan, keamanan pangan, dan distribusi yang efisien. Semua ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang tak hanya baik tapi juga berkelanjutan.
Metode dan Materi Pelatihan yang Dilaksanakan di Singapura
Pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam manajemen makanan, termasuk food preparation, food safety, food nutrition, dan food technology. Materi ini disusun untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta tentang manajemen makanan di institusi militer.
Salah satu bagian menarik dari pelatihan adalah kunjungan ke fasilitas pengolahan makanan militer dan komersial di Singapura. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk melihat langsung praktik terbaik dalam pengelolaan makanan.
Pelatihan juga terbagi dalam dua tingkat, yakni Masterclass dan Qualification Training, yang ditujukan bagi perwira menengah dan perwira pertama/bintara. Ini memberi kesempatan bagi peserta untuk lebih mendalami dan mengikuti setiap tahapan pelatihan secara lebih terarah.
Evaluasi dan Tindak Lanjut Setelah Pelatihan Selesai
Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta diwajibkan untuk mempresentasikan hasil pembelajarannya. Mereka juga harus menyusun panduan teknis yang akan digunakan dalam sistem manajemen makanan institusional di lingkungan TNI AD.
Tindak lanjut dari pelatihan ini sangat penting untuk memastikan penerapan ilmu yang telah didapat. Dengan cara ini, pengetahuan yang diperoleh dapat berkontribusi pada penyediaan makanan bergizi bagi prajurit dan keluarganya.
Kadispenad menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas makanan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit. Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif.