Perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia, PT Metropolitan Land Tbk, dikenal dengan portofolio yang komprehensif dalam sektor residensial, komersial, dan perhotelan. Dalam situasi ekonomi yang dinamis dan penuh tantangan, Metland tidak hanya berupaya untuk bertahan, tetapi juga melakukan strategi inovatif untuk memastikan keberlanjutan bisnisnya.
Menajamkan fokus pada lini bisnis perhotelan, Metland memutuskan untuk melakukan rebranding pada hotel-hotel yang mereka kelola. Keputusan ini bertujuan untuk menggandeng filosofi yang lebih dalam di balik nama-nama merek hotel agar dapat lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Keberlanjutan bisnis dalam sektor properti sangat bergantung pada keseimbangan antara pendapatan yang diperoleh dari pembangunan dan pendapatan yang berulang. Dalam konteks ini, penting bagi Metland untuk memperkuat nilai mereknya di mata konsumen dan investor.
Saat pandemi COVID-19 melanda, dampak terhadap sektor bisnis sangat nyata. Metland merasakan hal ini, tetapi mereka juga memanfaatkan kesempatan untuk berevolusi dan beradaptasi dengan situasi yang ada.
Strategi Jangka Panjang untuk Pertumbuhan Berkelanjutan di Bisnis Perhotelan
Metland telah memproyeksikan bahwa bisnis perhotelan mereka memiliki potensi yang sangat cerah. Untuk itu, penguatan merek hotel menjadi bagian integral dari strategi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Dengan kontribusi pendapatan yang terus meningkat, Metland melihat adanya perubahan positif dalam keberhasilan portofolio mereka.
Menariknya, kontribusi dari pendapatan berulang kini telah mencapai angka 32% dari total seluruh pendapatan. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa jalur yang diambil Metland dalam mengembangkan bisnis perhotelan berjalan sesuai harapan.
Pengoperasian total 584 kamar dari enam hotel yang telah beroperasi menjadi bukti nyata dari komitmen perusahaan. Bahkan, Metland sedang mempersiapkan hotel ketujuh mereka di Tomohon, Manado, yang diperkirakan akan menjadi tambahan penting dalam portofolio hotel mereka.
Direktur Metland, Wahyu Sulistio, percaya bahwa keberadaan lini bisnis yang seimbang antara residensial, komersial, dan perhotelan adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan usaha serta menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Rebranding untuk Memperkuat Identitas Merek di Sektor Perhotelan
Sejak awal tahun 2014, Metland telah meluncurkan nama merek ‘Metland Hotel’, dimulai dengan hotel pertama mereka di Cirebon. Tujuan dari rebranding ini adalah agar identitas perusahaan di bidang perhotelan dapat lebih kuat dan mudah dikenali oleh masyarakat.
Strategi ini memungkinkan Metland untuk tidak hanya mengincar segmen pasar residensial atau komersial, tetapi juga memperluas jangkauannya ke sektor hospitality. Komitmen terhadap penyelarasan kualitas dan konsistensi layanan juga menjadi fokus utama dalam renovasi hotel.
Kualitas standar layanan di hotel-hotel Metland ditegaskan bukan hanya pada tampilan fisiknya, tetapi juga pada bagaimana kebutuhan dan harapan tamu dapat terpenuhi dengan baik. Seiring berjalannya waktu, berbagai peningkatan dalam segi pelayanan mulai diimplementasikan secara konsisten di seluruh jaringan hotel.
Dengan memanfaatkan nama-nama unik seperti Semara, Venya, dan Seva, Metland membawa makna ‘dicintai’ yang tercermin dalam pengalaman menginap yang menyentuh prioritas tamu untuk merasakan pelayanan yang lebih personal.
Filosofi Dasar Nama Hotel sebagai Inti dari Pelayanan yang Berorientasi pada Tamu
Setiap nama yang digunakan oleh Metland di lini perhotelan bukan hanya sekedar label, tetapi juga mengandung filosofi yang dalam. Nama Semara digunakan untuk hotel bintang empat di Kertajati, menekankan pada cinta dan perhatian yang diberikan kepada tamu.
Venya, yang berarti ‘to be loved’, diusung untuk hotel butik dengan layanan premium. Sementara itu, Seva menyasar segmen pasar yang menginginkan pengalaman menginap di resort yang nyaman dan menenangkan.
Penggunaan filosofi dan makna dalam penamaan hotel-hotel ini menunjukkan perhatian Metland dalam menciptakan pengalaman menginap yang tak terlupakan bagi setiap tamu yang datang. Pelayanan yang disesuaikan dengan karakter masing-masing hotel adalah bagian dari komitmen untuk memberikan pengalaman terbaik.
Fokus utama Metland adalah memastikan bahwa tamu merasa itu adalah rumah kedua bagi mereka. Setiap unit hotel hadir dengan keunikan tersendiri, namun tetap menyajikan pengalaman yang berkesan, sehingga membangkitkan keinginan tamu untuk kembali.
Adaptasi Strategi Pasar dalam Merespons Kebutuhan Konsumen
Dalam industri perhotelan, perubahan tren dan kebutuhan konsumen sangat cepat berkembang. Metland menunjukkan kemampuan beradaptasi yang tinggi, terutama pada hotel seperti Metland Smara Kertajati, yang dulunya lebih banyak melayani tamu pemerintah.
Pergeseran fokus ini dilakukan untuk menargetkan segmen pasar baru melalui penawaran ruang acara yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan beragam kebutuhan, termasuk pernikahan, acara sosial, dan kegiatan perusahaan.
Strategi Metland diantaranya adalah memperkenalkan paket layanan yang lebih variatif, memperkuat branding digital, dan menjalin kerjasama dengan Event Organizer. Inisiatif ini bertujuan untuk merespons langsung kebutuhan pasar yang terus berubah.
Ekspansi ke Tomohon, Manado, menunjukkan langkah strategis Metland dalam memanfaatkan potensi pasar baru. Dengan mendirikan hotel resort di daerah tersebut, Metland berharap dapat meraih tawaran baru di dunia pariwisata yang semakin menjanjikan, mengingat Tomohon dikenal sebagai destinasi wisata unggulan.