Geely, melalui unitnya yang bernama Aerofugia, baru-baru ini merilis prototipe eVTOL pertama yang dikenal sebagai AE200-100. Prototipe ini telah menyelesaikan tahap produksi di markas mereka yang terletak di Chengdu, Sichuan, pada tanggal 26 September lalu.
AE200-100 menjadi eVTOL penumpang pertama yang dibuat di China, menandai kemajuan besar dalam pengembangan transportasi udara modern. Dengan perakitan rangka utama dan instalasi sistem inti telah berhasil, Aerofugia kini mengarahkan fokusnya pada pengujian lebih lanjut untuk mempersiapkan uji coba penerbangan yang melibatkan pilot.
Saat ini, Aerofugia juga berada dalam fase sertifikasi kelaikan udara, yang merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasional dari pesawat ini. Proses sertifikasi ini akan melibatkan ribuan tugas verifikasi untuk mendapatkan sertifikasi tipe yang diperlukan sebelum memulai produksi massal.
Inovasi dalam Transportasi: Mengapa eVTOL Sangat Penting?
eVTOL atau electric vertical takeoff and landing adalah teknologi yang menawarkan solusi transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan kemampuan untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, pesawat ini sangat cocok untuk lingkungan perkotaan yang padat.
Dari segi spesifikasi, AE200-100 dapat menjangkau jarak sekitar 200 km, membuatnya ideal untuk berbagai keperluan seperti perjalanan antar kota, transfer bandara, dan bahkan misi penyelamatan darurat. Teknologi bertenaga baterai ini juga menjanjikan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan helikopter konvensional.
Potensi pasar untuk produk seperti AE200-100 sangat besar. Dengan meningkatnya permintaan untuk solusi transportasi cepat yang lebih efisien, eVTOL bisa menjadi jawaban atas tantangan mobilitas di kota-kota besar, yang seringkali terhambat oleh kemacetan lalu lintas.
Tantangan dan Harapan dalam Pengembangan eVTOL
Meskipun potensi eVTOL sangat menjanjikan, pengembangannya menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal regulasi dan sertifikasi. Proses yang panjang dan rumit dalam mendapatkan izin terbang menjadi penghalang yang harus dihadapi industri ini.
Di sisi lain, dengan meningkatnya kolaborasi antara perusahaan teknologi dan pemerintah, ada harapan bahwa rintangan-rintangan ini dapat diatasi. Pengembangan regulasi yang lebih responsif bisa mempercepat adopsi eVTOL dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kepedulian masyarakat terhadap isu lingkungan juga menjadi pendorong bagi adopsi teknologi ramah lingkungan ini. Ketersediaan eVTOL yang lebih bersih dan efisien akan menarik minat konsumen, terutama di kota-kota dengan tingkat polusi yang tinggi.
Fasilitas Produksi dan Target Kinerja Aerofugia
Pembangunan fasilitas produksi Aerofugia di Chengdu menunjukkan komitmen perusahaan untuk menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Tahap pertama dari markas global ini telah menyelesaikan struktur utamanya dan diharapkan dapat mulai berproduksi pada tahun 2026 mendatang.
Kemajuan dalam infrastruktur produksi ini diharapkan akan membantu Aerofugia memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Persiapan yang matang ini juga mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap keberhasilan komersialisasi eVTOL mereka.
Dengan lebih dari 1.000 pesanan komersial yang telah diterima untuk model AE200, Aerofugia menunjukkan bahwa ada minat kuat dari berbagai wilayah ekonomi utama di China. Ini menandakan bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin dalam industri transportasi udara masa depan.