Bimbim, drummer dari grup musik legendaris, menemukan sentuhan inspirasinya di bawah senja di pantai Bali. Baginya, Bali lebih dari sekadar destinasi; itu adalah rumah kedua bagi bandnya, di mana banyak karya musik telah lahir.
“Pelangi oranye dan jingga saat matahari terbenam di Bali selalu mengingatkan kami akan keindahan hidup dan menjadi pendorong dalam menciptakan musik,” ujarnya. Tentu saja, palet warna yang mendefinisikan suasana itu bukan hanya oranye tapi juga mencakup mineral red, vivid orange, dan paris night.
Di sisi lain, Ridho, gitaris band tersebut, mengarahkan pandangannya pada Taman Nasional Manusela yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah. Taman nasional ini mengingatkannya akan masa kecil yang penuh kebahagiaan di Maluku, tempat di mana ia terhubung kembali dengan alam.
“Pengalaman masa kecil itu mengingatkan saya tentang pentingnya melestarikan hutan dan kearifan lokal,” jelas Ridho. Dengan mengambil inspirasi dari keindahan taman nasional, ia mewakili warna hijau dari hutan, merahnya biji pala, dan birunya laut melalui palet warna bamboo leaf, burgundy dash, dan bright aqua.
Melalui kolaborasi ini, mereka tidak hanya memperkenalkan produk warna cat tembok baru, tetapi juga merenovasi studio ikonik Potlot. Kini, studio tersebut dikenal dengan sebutan Kampung Biru Slank, menandakan persatuan antara seni, alam, dan keberlanjutan.
Keindahan Alam dan Musik: Dua Hal yang Tak Terpisahkan
Bagi banyak orang, musik dan alam berfungsi sebagai dua elemen yang saling melengkapi. Tak jarang, para musisi mendapatkan inspirasi dari keindahan alam di sekitar mereka dan mengubahnya menjadi lagu-lagu yang menggetarkan hati.
Panjang lebar, Bimbim menjelaskan bagaimana perubahan suasana di Bali memengaruhi kreativitas mereka. Setiap senja memberikan momen refleksi yang mendalam, dan menarik mereka untuk menciptakan melodi yang lebih puitis.
Pengalaman hidup yang mereka lalui juga berkontribusi pada penciptaan lagu-lagu yang indah. Setiap petualangan, setiap pengalaman menyentuh kehidupan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses berkarya.
Dengan demikian, keindahan alam bukan hanya jadi latar belakang, melainkan juga merupakan jiwa dari setiap karya seni yang mereka ciptakan. Dalam lirik-lirik mereka, pesan-pesan lingkungan dan keberlanjutan pun tersalurkan secara halus, mendorong pendengar untuk lebih mencintai alam.
Melalui palet warna yang diusung dalam kolaborasi terbaru, mereka ingin membawa nuansa alam ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ini adalah bentuk ajakan untuk merayakan keberagaman dan keindahan alam Indonesia.
Racun dan Obat: Keseimbangan dalam Berkarya
Kreativitas dalam seni sering kali mencerminkan dinamika kehidupan sehari-hari. Seperti senja yang indah, ada saat-saat terang dan gelap yang membentuk perspektif dalam berkarya.
Ridho, yang mengungkapkan kenangan masa kecilnya di Maluku, menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman pahit terbarukan menjadi kekuatan. Ia percaya bahwa setiap lukisan yang dihasilkannya adalah bentuk pengobatan dari luka batin dan menyulapnya menjadi keindahan.
Proses kreatif ini menjadi cara bagi para musisi untuk tetap terhubung dengan diri mereka sendiri dan menyampaikan pesan yang relevan sekaligus kuat kepada para pendengar. Tidak jarang, mereka mengangkat isu-isu sosial yang dihadapi oleh lingkungan dan masyarakat.
Keselarasan antara racun dan obat inilah yang menjadikan karya-karya mereka lebih berarti. Setiap nada, setiap lirik, menjadi ungkapan perjuangan yang mampu menyentuh hati banyak orang.
Pada akhirnya, keseimbangan ini bukan hanya hadir dalam lirik, tetapi juga dalam visualisasi palet warna yang mereka usung. Sebuah refleksi dari jiwa yang kompleks dan keinginan untuk menyebarkan pesan positif kepada dunia.
Kesadaran Lingkungan: Menginspirasi Melalui Karya Seni
Dalam era di mana kesadaran lingkungan semakin penting, seniman memiliki peran strategis untuk menyebarkan pesan keberlanjutan. Mereka bisa memberikan suara pada isu-isu yang terkait dengan perubahan iklim dan pelestarian alam.
Bimbim dan Ridho menyadari bahwa mereka tidak hanya berkarya untuk hiburan, tetapi juga bisa menginspirasi tindakan positif. Melalui karya seni dan warna yang mereka hadirkan, ada semangat untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam.
Dalam tiap produk yang mereka ciptakan, tersimpan harapan akan perubahan. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam gerakan pelestarian lingkungan melalui karya seni yang mereka nikmati sehari-hari.
Di luar itu, kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa seni tidak hanya soal ekspresi pribadi, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Seniman menjadi jembatan antara masyarakat dan isu-isu lingkungan, menciptakan dialog yang konstruktif.
Dengan demikian, setiap karya yang mereka hasilkan adalah tantangan untuk lebih peduli dan mencintai lingkungan hidup. Pesan-pesan ini, terintegrasi dalam warna dan seni, akan menginspirasi generasi masa depan untuk menjaga keindahan alam.