Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali kini semakin menarik perhatian dengan pengembangan Ethnobotanical Garden yang memiliki standar internasional. Taman seluas 4,9 hektare ini terletak di jantung KEK Sanur dan berfungsi sebagai paru-paru kawasan, yang menghubungkan berbagai fasilitas kesehatan dan pariwisata.
PT Hotel Indonesia Natour, yang dikenal dengan merek InJourney Hospitality, memimpin pengelolaan taman ini dengan tujuan menjadikannya sebagai laboratorium hidup untuk penelitian dan pendidikan. Kerja sama ini dilakukan bersama Universitas Udayana, yang telah ditandatangani dalam bentuk Nota Kesepahaman untuk kolaborasi riset.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari visi kami untuk menjadikan KEK Sanur sebagai tujuan internasional dalam bidang kesehatan dan wellness,” ungkap Christine Hutabarat, Direktur Utama InJourney Hospitality, dalam pernyataan resminya. Sinergi antara akademisi dan praktisi akan membawa dampak signifikan untuk menciptakan kawasan berbasis riset dan inovasi yang kompetitif di tingkat global.
Universitas Udayana akan berperan aktif dalam penelitian multidisiplin di Ethnobotanical Garden. Riset ini mencakup berbagai aspek seperti etnobotani, konservasi tanaman, serta pengembangan lanskap berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Peran Universitas dalam Riset dan Konservasi Tanaman
Nota Kesepahaman ini memungkinkan Universitas Udayana untuk melaksanakan program riset yang berfokus pada konservasi dan biodiversitas. Penelitian ini tidak hanya akan berhenti di aspek akademik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Riset yang dilakukan akan bertujuan memberikan pendekatan berbasis sains dalam pengelolaan taman. Dengan demikian, pengelolaan taman ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di tempat lain.
Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, S.T., Ph.D, menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini menekankan komitmen institusi pendidikan untuk melakukan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang memberikan dampak langsung.
Inovasi dalam Pengembangan Tanaman Obat dan Edukasi Masyarakat
Riset di Ethnobotanical Garden diharapkan dapat mendorong inovasi dalam pemanfaatan tanaman obat. Pengembangan ini tidak hanya untuk kepentingan riset, tetapi juga untuk edukasi masyarakat tentang khasiat tanaman lokal.
Modul edukasi yang dikembangkan akan menjangkau berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya tanaman obat dan budaya herbal dapat meningkat.
Keterlibatan dosen, peneliti, dan mahasiswa juga akan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia. Hal ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil penelitian yang berkualitas.
Implikasi Ekonomi dan Sosial bagi Kawasan Sanur
Pengembangan Ethnobotanical Garden tentu saja akan membawa dampak ekonomi bagi kawasan Sanur. Dengan menjadi pusat penelitian dan edukasi, kawasan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan dan peneliti dari berbagai latar belakang.
Keberadaan taman ini juga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru, baik di sektor pariwisata maupun penelitian. Masyarakat lokal diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari perkembangan ini.
Dengan mengintegrasikan kesehatan, pendidikan, dan konservasi, KEK Sanur berpotensi menjadi model bagi kawasan lain di Indonesia. Ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjangkau tujuan wisata yang berkelanjutan.












