Pernahkah Anda terbangun mendadak karena tindakan yang tidak terkendali saat tidur, seperti menendang atau melompat dari tempat tidur? Untuk sebagian orang, pengalaman ini bukan sekadar mimpi, tetapi merupakan manifestasi dari sebuah gangguan tidur yang dikenal dengan istilah REM Sleep Behavior Disorder (RBD).
Mengalami RBD dapat memberikan dampak yang tidak sepele. Oksigen dalam tubuh bisa terganggu, berpotensi menyebabkan cedera baik pada diri sendiri maupun pasangan, terutama ketika mimpi yang dialami bersifat agresif.
Walaupun terlihat sepele, RBD termasuk dalam kategori parasomnia, yang merupakan perilaku abnormal saat tidur. Hal ini terjadi khususnya pada fase REM, di mana aktivitas mimpi berada di puncaknya.
Pemahaman tentang REM Sleep Behavior Disorder dalam Tidur
RBD adalah kondisi yang membuat seseorang bertindak secara fisik seiring dengan isi mimpi yang sedang dialaminya. Dalam fase tidur ini, tubuh seharusnya mengalami kelumpuhan otot, tetapi pada individu dengan RBD, sistem ini tidak berfungsi dengan baik.
Ketidakmampuan ini menyebabkan saluran pernapasan dan tekanan darah dapat terpengaruh. Tindakan yang muncul berkisar dari reaksi ringan seperti menggeliat hingga tindakan yang lebih signifikan seperti menendang dari tempat tidur, yang dapat membahayakan.
Menurut pakar tidur, kondisi ini biasanya tidak disadari oleh yang mengalaminya, melainkan dilaporkan oleh orang lain yang tidur di dekatnya. Hal ini tentunya memerlukan perhatian khusus dalam menangani dampaknya.
Faktor Penyebab dan Risiko yang Terkait dengan RBD
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap terjadinya RBD. Salah satu penyebab umum adalah gangguan neurologis, di mana sistem saraf pusat mengalami disfungsi. Hal ini sering kali terjadi pada orang yang lebih tua.
Kondisi seperti penyakit Parkinson atau demensia dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan RBD. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu gejala tidur ini, menambah kompleksitas dalam penanganan penyakit ini.
Mereka yang memiliki riwayat cedera kepala juga berpotensi mengalami gangguan ini. Ketika otak tidak berfungsi sesuai dengan mekanisme yang normal, beragam reaksi saat tidur dapat terjadi, dan ini bisa sangat berisiko.
Ciri-ciri dan Gejala Utama RBD yang Perlu Diketahui
Ciri utama dari RBD meliputi perilaku yang aktif selama tidur, seperti berbicara, berteriak, atau melakukan gerakan fisik yang tiba-tiba. Seseorang mungkin tampak terlibat dalam pertarungan atau aktivitas yang mencolok dalam mimpi.
Saat bangun, mereka biasanya tidak menyadari apa yang telah terjadi, yang sering kali menjadi sumber kebingungan bagi pasangan tidur mereka. Penderitanya mungkin mengalami kelelahan yang berkepanjangan akibat kualitas tidur yang buruk.
Penting untuk mengenali tanda-tanda ini secepat mungkin agar dapat dilakukan penanganan yang tepat. Jika tidak ditangani, RBD dapat mengganggu kehidupan sehari-hari secara signifikan.














