Kekalahan yang dialami timnas Indonesia baru-baru ini pun menuai kritik, dan pengamat olahraga pun memberikan sorotan tajam. Banyak yang berpendapat, keputusan yang diambil oleh pelatih Kluivert dalam mengatur susunan pemain cukup mengejutkan dan tidak sesuai ekspektasi.
Pada laga tersebut, keputusan mencadangkan sejumlah pemain inti yang biasa menjadi andalan tim menjadi salah satu sorotan utama. Penurunan performa tim yang terlihat jelas saat bertanding menjadi bukti bahwa perubahan ini mungkin tidak tepat waktu.
Pemilihan Pemain yang Tidak Biasa pada Pertandingan Terakhir
Keputusan Kluivert untuk menurunkan Marc Klok yang sebelumnya jarang dipanggil telah menjadi topik pembicaraan hangat. Kolaborasinya dengan Joey Pelupessy di lini tengah dinilai kurang efektif dalam mengatur ritme permainan tim.
Selain itu, keputusan untuk memainkan Beckham Putra sebagai winger juga terbilang mengejutkan banyak pihak. Ditambah lagi, Yakob Sayuri yang biasa berperan di posisi lain, dipindahkan menjadi bek kanan, yang membuat penampilan tim jadi kurang stabil.
Statistik berikutnya menunjukkan bahwa ketiga pemain ini mendapatkan nilai terendah dalam performa mereka di lapangan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi dan pemilihan pemain yang diterapkan oleh Kluivert.
Keberadaan Beberapa Pemain Inti yang Hilang
Absennya Marselino Ferdinan, yang selama ini menjadi salah satu pemain kunci, sangat terasa dalam pertandingan tersebut. Tanpa kehadirannya, lini tengah tim terlihat lebih rapuh dan sulit untuk membangun serangan.
Media Vietnam, VNExpress, melaporkan bahwa keputusan Kluivert untuk memasukkan Beckham Putra dan Marc Klok sebagai starter menjadi strategi yang keliru. Ketidakpuasan ini tercermin dari performa tim yang tidak berkembang di lapangan.
Pergantian pemain yang dilakukan di babak kedua, seperti masuknya Eliano Reijnders, juga tidak menunjukkan perubahan signifikan. Daya gedor tim terasa stagnan, dan frustrasi semakin meningkat di kalangan pendukung.
Tanggapan dari Pengamat dan Fans Mengenai Performa Tim
Reaksi negatif datang tidak hanya dari pengamat olahraga, tetapi juga dari kalangan penggemar yang sangat mendukung timnas. Banyak yang berharap agar pelatih lebih mempertimbangkan data statistik dan performa pemain sebelum menyusun strategi.
Banyak yang berpendapat bahwa perubahan mendasar dalam tim perlu dilakukan agar tidak terjebak dalam kesalahan taktis yang sama. Strategi yang gagal harus dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan kualitas permainan tim.
Dengan atmosfer yang semakin menegangkan, penggemar berharap pelatih Kluivert dapat belajar dari pengalaman ini dan menyiapkan formasi yang lebih solid untuk pertandingan mendatang. Rombakan mungkin menjadi langkah yang diperlukan untuk memulihkan kepercayaan diri tim.