Ganda campuran Indonesia Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu siap untuk melakukan debut mereka di BWF World Tour Finals 2025. Turnamen bergengsi ini akan berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, China, dari 17 hingga 21 Desember, menghadirkan delapan pasangan terbaik dunia dalam kompetisi ini.
Felisha mengungkapkan rasa senangnya, menyatakan bahwa ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi mereka. Di tahun pertama mereka bermain di level atas, mereka sudah mendapatkan kesempatan untuk tampil di World Tour Finals, yang merupakan pencapaian luar biasa dalam karier mereka.
“Kami di sini bukan hanya untuk bertanding, tapi juga untuk mengikuti berbagai acara yang diadakan, seperti Gala Dinner semalam. Semoga hasil kami di sini bisa memuaskan dan kami bisa memberikan yang terbaik,” tambah Felisha dengan semangat.
Kecemasan dan Antusiasme Menyambut Kompetisi Bergengsi
Jafar juga berbagi pandangannya tentang persaingan yang dihadapi. “World Tour Finals adalah ajang di mana tidak ada lawan yang enteng. Kami di sini untuk belajar dan menambah pengalaman, terutama menghadapi pasangan-pasangan kuat seperti Feng Yan Zhe dan Huang Dong Ping dari China,” ujarnya.
Jafar/Felisha tergabung di Grup B bersama pasangan peringkat dua dunia asal China dan pasangan Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, serta Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie. “Kami berharap bisa belajar banyak dari mereka,” kata Jafar, menekankan betapa pentingnya turnamen ini bagi perkembangan mereka sebagai atlet.
Felisha menegaskan pentingnya persiapan mental. “Walaupun lawan-lawan di sini adalah yang terbaik, kami ingin membuktikan diri dan memberikan penampilan maksimal. Semua pemain di grup ini memiliki kualitas yang sangat tinggi, jadi kami harus siap menghadapi setiap tantangan,” tukasnya.
Pentingnya Menyesuaikan Diri dengan Lapangan Pertandingan
Jafar dan Felisha telah mencoba lapangan tempat pertandingan sebelum kompetisi berlangsung. “Kami sudah melakukan pemanasan di lapangan meskipun hanya sebentar. Namun, saya merasa nyaman karena tidak ada angin yang mengganggu permainan,” jelas Jafar, menyoroti salah satu faktor penting dalam bulu tangkis yang biasanya dipengaruhi oleh kondisi lapangan.
“Meskipun terasa nyaman, kami tetap harus bersiap jika ada perubahan saat pertandingan nanti. Kami perlu memiliki strategi yang fleksibel,” imbuhnya, menunjukkan kesiapan mental dan teknis yang matang sebelum menghadapi lawan-lawan berat.
Felisha menambahkan, “Adaptasi adalah kunci. Kami harus mengubah pola permainan jika kondisinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ini adalah pengalaman baru yang sangat penting bagi kami.”
Analisis Hasil Undian Ganda Campuran BWF World Tour Finals 2025
Di Grup B, Jafar dan Felisha tidak hanya bersaing dengan pasangan dari China, tetapi juga harus berhadapan dengan duet Malaysia yang tak kalah tangguh. “Kami akan menghadapi Chen Tang Jie dan Toh Ee Wei yang juga sangat berpengalaman,” kata Jafar.
“Tak hanya itu, kami juga harus waspada terhadap Goh Soon Huat dan Lai Shevon yang terkenal memiliki permainan cepat dan agresif,” tambah Felisha, menunjukkan sikap apresiatif terhadap kemampuan lawan. “Kami akan terus menganalisis setiap permainan mereka untuk menyiapkan strategi yang tepat.”
Dengan semangat yang menggebu dan tekad untuk memberikan yang terbaik, Jafar dan Felisha bersiap menghadapi turnamen dengan harapan bisa meraih hasil yang memuaskan. Kompetisi ini juga menjadi ajang bagi mereka untuk mengeksplorasi potensi diri dan membekali diri dengan pengalaman berharga untuk ke depannya.














