Jelang perayaan Hari Ekraf Nasional (Hekrafnas) yang jatuh pada 24 Oktober, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) meluncurkan kampanye bertajuk Oktoberkreasi. Kampanye ini mengedepankan berbagai aktivasi yang dirancang untuk merangsang partisipasi masyarakat, baik secara offline maupun online.
Di tengah semangat kolaborasi, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menjelaskan bahwa Hekrafnas merupakan momentum strategis bagi para pegiat kreatif. Mereka diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah dan semua pihak terkait untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Penyelenggaraan forum internasional menjadi langkah awal dari rangkaian aktivasi ini. Forum yang bertajuk Friends of Creative Economy (FCE) dijadwalkan berlangsung pada 21 Oktober 2025, menjelang World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026.
Di samping itu, Kemenekraf berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadirkan Jakarta Innovation Days 2025 serta festival Styles AsikFest di Lippo Mall Nusantara sebagai bagian dari rangkaian acara ini.
Pentingnya Hari Ekraf Nasional bagi Penggiat Kreatif
Hari Ekraf Nasional tidak hanya sekadar perayaan, melainkan lebih merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi pegiat kreatif di tanah air. Dengan mengadakan berbagai kegiatan, diharapkan semua pihak dapat lebih memahami keberadaan dan pentingnya sektor kreatif dalam perekonomian.
Melalui kampanye Oktoberkreasi, Kemenekraf berupaya menyatukan berbagai elemen dalam dunia kreatif. Semua pihak, mulai dari pelaku industri hingga masyarakat umum, diajak untuk berkontribusi dalam membangun budaya kreatif yang kuat.
Penting juga untuk dicatat bahwa Hekrafnas adalah saat yang tepat bagi para kreator untuk menunjukkan ide-ide inovatif mereka. Melalui platform yang ada, berbagai inisiatif dapat dikembangkan dan disebarluaskan.
Beragam Aktivasi Online yang Dihadirkan
Salah satu fokus utama dalam kampanye Oktoberkreasi adalah aktivasi online yang menjangkau lebih banyak masyarakat. Kemenekraf memanfaatkan berbagai kanal media sosial untuk mendistribusikan konten-konten kreatif dan melibatkan masyarakat secara langsung.
Dalam rangkaian ini, terdapat User Generated Content (UGC) Challenge yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif. Peserta dapat menciptakan konten berdasarkan tema yang telah ditentukan, yang tentunya dapat menarik perhatian publik.
Selain itu, lomba kreasi logo ekonomi kreatif menjadi salah satu cara untuk menggali potensi desain grafis di kalangan generasi muda. Hal ini penting untuk menciptakan identitas yang kuat bagi sektor ekonomi kreatif Indonesia.
Festival dan Forum untuk Menguatkan Ekosistem Kreatif
Aktivasi offline juga tidak kalah signifikan. Festival Styles AsikFest di Lippo Mall Nusantara diharapkan menjadi ajang bagi para pelaku industri kreatif untuk bertemu dan berkolaborasi. Kegiatan ini akan menampilkan berbagai karya seni dan produk kreatif dari pelaku lokal.
Penyelenggaraan forum internasional seperti FCE juga merupakan langkah strategis untuk membuka cakrawala baru dalam dunia ekonomi kreatif. Forum ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman.
Saat berbagai acara berlangsung, diharapkan terjalin koneksi yang kuat antara pelaku kreatif dengan pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan ide-ide segar yang mampu memajukan sektor ekonomi kreatif.














