Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa gastronomi pariwisata berbasis UMKM adalah kunci untuk memajukan ekonomi rakyat sekaligus mengenalkan kekayaan rasa Indonesia ke masyarakat global. Dalam acara The 5th International Conference on Tourism, Gastronomy and Tourist Destination yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Maman menyampaikan visi besarnya tentang pentingnya kolaborasi antara sektor kuliner dan pariwisata.
Maman menjelaskan bahwa pengembangan sektor gastronomi ini dapat menjadi jembatan antara budaya lokal dan pertumbuhan ekonomi. Melalui dukungan terhadap UMKM, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan peluang bagi kawasan-kawasan yang kaya akan potensi kuliner untuk bersaing di arena internasional.
Menurutnya, upaya ini lebih dari sekadar mendorong sektor ekonomi, tetapi juga merupakan gerakan nasional untuk meningkatkan bangga akan kekayaan kuliner bangsa. Kuliner Indonesia, dengan beragam cita rasanya, diharapkan dapat menjadi bahasa universal yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat.
Pentingnya Gastronomi dalam Pariwisata dan Ekonomi Indonesia
Gastronomi bukan hanya sekadar makanan; ia merupakan bagian integral dari pengalaman berwisata yang autentik. Maman menyatakan bahwa wisatawan masa kini tidak hanya mencari keindahan alam, tetapi juga pengalaman kuliner yang unik. Hal ini memberikan peluang yang besar bagi UMKM di Indonesia untuk berinovasi dan menawarkan kelezatan masakan lokal kepada pengunjung.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 57 juta, berkontribusi 61,2% pada PDB dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Potensi ini sangat besar dan harus didukung oleh berbagai inisiatif untuk memperkuat keberadaan UMKM di sektor kuliner dan pariwisata.
Transformasi dalam industri pariwisata global menunjukkan bahwa kuliner kini menjadi daya tarik utama. Indonesia yang dikenal dengan kekayaan rempah dan keanekaragaman budaya memiliki modal yang kuat untuk membangun sektor gastronomi yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
Upaya Pemerintah Dalam Mendorong Sektor Kuliner
Maman mengungkapkan bahwa program pemerintah untuk mendorong gastronomi sebagai bagian dari diplomasi budaya sangat penting. Kuliner Indonesia dianggap sebagai alat untuk menginternalisasi pengenalan budaya ke kancah dunia. Sektor kuliner harus dikelola dengan pendekatan yang terintegrasi untuk menciptakan dampak berantai yang positif bagi perekonomian lokal.
Dari data yang dikutip, 35% wisatawan di seluruh dunia memilih destinasi berdasarkan daya tarik kuliner. Di Indonesia, kontribusi sektor kuliner terhadap total PDB ekonomi kreatif mencapai 41%, menjadikannya jantung dari sektor pariwisata dan kreatif.
Oleh karena itu, potensi ini harus dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah melalui berbagai program menciptakan sinergi antara UMKM dan sektor pariwisata untuk memperkenalkan cita rasa nusantara secara lebih luas.
Pengembangan Kluster UMKM di Sektor Kuliner dan Pariwisata
Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah pengembangan Program Holding UMKM. Program ini bertujuan untuk menciptakan sistem kemitraan berbasis kluster yang akan menghubungkan pelaku usaha kecil di sektor kuliner. Dengan pendekatan ini, UMKM dapat memperkuat kolaborasi dan meningkatkan skala usaha mereka.
Menganalisis lebih dalam, Maman percaya bahwa sistem kluster ini akan memudahkan UMKM untuk terintegrasi ke dalam rantai pasok global. Dengan begitu, pelaku UMKM di sektor kuliner tidak hanya menjadi aktor lokal, tetapi juga dapat berkontribusi dalam pasar internasional.
Kolaborasi antar pelaku usaha kecil ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui pembinaan dan dukungan dari pemerintah, gastronomi bisa menjadi pilar penting dalam menumbuhkan daya saing Indonesia di level global.