Kapolsek Muara Batang Gadis, Iptu Akmaluddin, dan sebelas anggotanya baru saja dicopot dari posisi mereka. Keputusan ini ditetapkan setelah adanya laporan bahwa seorang pengedar narkoba yang mereka tangkap diduga dilepaskan, sehingga memicu kemarahan masyarakat yang berujung pada pembakaran kantor Polsek Muara Batang Gadis.
Berdasarkan pernyataan dari Kapolres Mandailing Natal, AKBP Arie Sofandi Paloh, pengunduran diri tersebut mencakup seluruh jajaran yang terlibat. Saat ini, ke-12 anggota yang dicopot sedang dalam proses pemeriksaan oleh Propam Polres Mandailing Natal untuk menelusuri penyebab kejadian ini.
Peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada Sabtu, 20 Desember, ketika warga merasa sangat kecewa terhadap penanganan kasus narkoba yang mereka anggap tidak memadai. Kekecewaan ini muncul setelah diketahui bahwa Romadon, pengedar narkoba yang ditangkap, terlihat kembali berada di luar Polsek.
Proses Penangkapan yang Mengundang Kontroversi
Proses penangkapan Romadon berlangsung pada Jumat, 19 Desember, di Desa Singkuang sekitar pukul 16.30 WIB. Warga setempat, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, menyerahkan Romadon kepada pihak kepolisian dengan harapan kasus ini ditangani secara serius.
Namun, berita mengenai pelepasan Romadon cepat menyebar di kalangan masyarakat. Hal ini menciptakan gelombang kekecewaan yang memicu aksi protes di hadapan Polsek Muara Batang Gadis.
Ketidakpuasan warga semakin memuncak ketika mereka melihat Romadon di luar Polsek. Situasi ini menyebabkan massa berkumpul di depan kantor polisi, menuntut penjelasan dan tindakan tegas terhadap pengedar narkoba tersebut.
Aksi Protes yang Berujung pada Kerusuhan
Dalam aksi protes, warga mulai melakukan blokade jalan penghubung antara Singkuang dan Natal. Protes ini semakin menguat dan berujung pada tindakan anarkis yang mengakibatkan pembakaran kantor Polsek dan mobil dinas pihak kepolisian.
Video yang beredar di sosial media menunjukkan kerusuhan yang terjadi di lokasi, di mana massa terlihat membakar kendaraan dan mengamuk. Bangunan Polsek juga mengalami kerusakan berat akibat api yang melahap atap dan dinding kantor.
Beberapa orang yang diduga melakukan provokasi dalam aksi tersebut kemudian ditangkap oleh pihak kepolisian. Penangkapan ini dilakukan untuk meredam situasi dan mencegah escalasi lebih lanjut.
Dampak kepada Institusi Kepolisian di Wilayah Tersebut
Pembakaran kantor Polsek Muara Batang Gadis menunjukkan potret awal dari masalah lebih besar dalam sistem penegakan hukum. Peristiwa ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat peka terhadap tindakan yang dianggap tidak adil.
Kasus ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kepolisian dalam membangun kepercayaan masyarakat. Diperlukan pendekatan transparan dan komunikasi yang baik agar masyarakat merasa dilibatkan dalam penegakan hukum.
Kepolisian perlu mengambil langkah tegas untuk memperbaiki citra dan kepercayaan publik. Hal ini tidak hanya penting untuk kegiatan operasional, tetapi juga untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.














