Pada kesempatan ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengemukakan isu penting terkait penanganan bencana yang terjadi di Sumatera. Banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut telah menuntut perhatian dan upaya ekstra dari semua pihak.
Maruli menegaskan bahwa meskipun ada kekurangan dalam penanganan bencana, prajurit TNI telah bekerja tanpa lelah demi membantu masyarakat. Tentu saja, situasi ini bukanlah hal yang mudah, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi di lapangan.
“Kami sangat menghargai kerja keras para prajurit yang tetap berjuang meskipun berada di bawah kondisi yang sulit,” ungkapnya. Dalam konteks ini, Maruli juga mengingatkan agar masyarakat memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak bencana.
Kensama itu, kesulitan yang dihadapi oleh petugas di lapangan sering kali diabaikan. “Kami butuh dukungan, bukan kritik, untuk menghadapi realitas yang ada,” tuturnya.
Pandangan KSAD Mengenai Penanganan Bencana di Sumatera
Maruli menjelaskan bahwa dalam situasi darurat, komunikasi dan koordinasi sangat penting. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penanganan bencana. Namun, tantangan di lapangan sering kali lebih besar dari yang dibayangkan.
Merujuk pada insiden terkini, Maruli mencatat bahwa terdapat sejumlah prajurit yang telah mengorbankan nyawanya demi membantu penanganan bencana. “Dari tiga prajurit yang tewas, kami merasakan kesedihan yang mendalam,” ujarnya.
Dalam konteks tersebut, KSAD juga mengajak pihak-pihak terkait untuk lebih memahami situasi dan memberikan dukungan. “Bantuan kepada korban sangat dibutuhkan, jangan hanya kritik tanpa solusi,” serunya.
Peran TNI dalam Disaster Management
TNI, khususnya Angkatan Darat, memiliki peran penting dalam penanganan bencana. Prajurit dilatih untuk dapat merespons dengan cepat ketika bencana terjadi, baik itu banjir maupun longsor. Mereka tidak hanya berpengalaman, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian yang tinggi.
Maruli menjelaskan bahwa pelatihan rutin dilakukan demi meningkatkan kesiapan prajurit. “Kami berupaya agar setiap anggota TNI memiliki kompetensi dalam penanganan bencana,” jelasnya. Ini menunjukkan komitmen TNI untuk mitigasi risiko bencana di masyarakat.
Namun, lebih dari sekadar pelatihan, solidaritas dan empati terhadap masyarakat yang terkena dampak sangat diperlukan. “Kami ingin membangun ikatan yang lebih kuat antara TNI dan masyarakat,” tambah Maruli.
Pentingnya Dukungan Masyarakat dan Media
Dalam mengatasi tantangan yang ada, dukungan masyarakat sangatlah esensial. “Kami berharap masyarakat bisa berkontribusi dengan memberikan informasi dan membantu dalam penanganan,” kata Maruli. Keterlibatan publik dalam situasi darurat akan menciptakan sinergi yang positif.
Berkaitan dengan media, KSAD juga meminta agar laporan yang disampaikan lebih seimbang. “Kami tidak menolak kritik, tetapi penting untuk menjaga semangat para prajurit di lapangan,” tuturnya. Media dapat berperan sebagai pendorong dan pendukung, alih-alih hanya fokus pada kekurangan.
Oleh karena itu, Maruli mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menghadapi bencana. “Sama-sama kita hadapi tantangan ini dengan semangat gotong royong,” tutupnya.














