Soekasti Hartono, seorang pejuang perempuan yang berusia 94 tahun, tetap tampil gagah meski telah di atas usia senja. Pada momen peringatan Hari Ibu, dia menjamu rombongan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan senyuman yang tulus di kediamannya di Sangiang, Kota Tangerang.
Dengan penghawasan yang penuh semangat, Soekasti menyambut tamu-tamunya dengan penampilan rapi. Ia mengenakan kemeja batik dan rok cokelat yang menjadi simbol kehormatan seorang veteran.
Rambutnya yang telah memutih tetap tertata dengan baik, meski sedikit menipis dan pendek. Suara lirihnya menggema saat ia memberikan sambutan hangat kepada para tamunya yang datang berkunjung.
Pentingnya Menghargai Jasa Para Pahlawan di Momen Istimewa
Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Ibu yang ke-97. Ini menjadi momen untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
“Kunjungan ini bukan hanya sekedar formalitas, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah berkorban untuk Indonesia,” tambah Arifah. Ia berharap agar generasi saat ini mengingat kembali sejarah perjuangan yang telah dilalui.
Pertemuan ini bukan hanya sebuah acara simbolik, tetapi juga mengandung pesan penting yang harus disampaikan kepada generasi muda. Arifah menekankan bahwa pemahaman sejarah adalah penting untuk menjaga identitas bangsa.
Harapan Soekasti untuk Generasi Penerus Bangsa
Di tengah perbincangan, Soekasti Hartono menyampaikan harapannya agar generasi penerus dapat melanjutkan perjuangan. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam mencapai tujuan yang lebih besar.
“Persatuan adalah kunci sukses untuk membangun bangsa. Dengan bersatu, kita bisa mengatasi segala tantangan yang ada,” ujarnya. Pesan ini begitu mendalam dan relevan untuk kondisi bangsa di masa sekarang.
Arifah mengakui betapa berartinya pesan tersebut. “Indonesia bisa besar berkat persatuan. Kita tak boleh melupakan semangat yang diusung oleh para pahlawan di masa lalu,” imbuh Arifah.
Mewujudkan Kemerdekaan Melalui Tindakan Positif
Menteri PPPA juga menjelaskan bahwa kemerdekaan yang diraih bukanlah hasil yang mudah. Ia mengingatkan pentingnya setiap individu untuk berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan dengan tindakan positif.
“Setiap perbuatan baik, sekecil apapun, bisa menjadi kontribusi besar bagi bangsa. Kita harus terus berjuang dalam cara yang berbeda,” jelasnya. Ini adalah ajakan untuk semua elemen masyarakat agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam pembangunan bangsa.
Dalam menutup pembicaraan, Arifah menyuarakan pentingnya persatuan dan kesatuan. “Jika kita tidak bersatu, segala usaha yang kita lakukan akan sia-sia. Indonesia harus dijaga dan diperjuangkan bersama,” katanya tegas.














