Pekan lalu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Jembatan Anak Laut yang terletak di Desa Gosong Telaga Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Jembatan tersebut ambles akibat banjir bandang yang melanda, membuat akses warga terputus dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Dalam peninjauannya, Wakil Presiden Gibran melakukan evaluasi mengenai kondisi infrastruktur serta mendengarkan laporan terkait dampak bencana dari pemerintah daerah dan tim penanganan bencana setempat. Banjir bandang ini adalah salah satu contoh nyata cuaca ekstrem yang kini semakin sering terjadi.
Keadaan di lokasi juga cukup memprihatinkan karena jembatan yang terbuat dari beton tersebut hancur, mengakibatkan hanya ada dua perahu sampan yang dapat digunakan warga untuk menyeberangi sungai. Ini jelas menunjukkan betapa besar dampak dari bencana alam yang terjadi.
Evaluasi Infrastruktur Pasca Banjir di Aceh Singkil
Wapres Gibran juga berbicara dengan Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, mengenai penyebab bencana yang disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang berlangsung sejak pertengahan November 2025. Menurut Bupati, kejadian serupa hampir tidak pernah terjadi dalam dua abad terakhir di kawasan ini.
Safriadi menjelaskan bahwa bencana tersebut melanda sembilan kecamatan dan 67 desa, yang menyebabkan kerusakan cukup parah pada infrastruktur dan permukiman. Sebagian besar warga harus mengungsi untuk sementara waktu hingga situasi membaik.
Pemerintah daerah bersama TNI-Polri telah berupaya melakukan evaluasi di lapangan dan menangani bencana dengan membuka akses jalan yang rusak. Penyaluran bantuan pun dilakukan dengan secepat mungkin untuk meringankan beban warga terdampak.
Strategi Penanganan Bencana yang Dilakukan Pemerintah
Dalam upaya penanganan bencana, pemerintah daerah mengutamakan pembukaan akses jalan yang terputus. Strategi ini vital agar bantuan dapat segera disalurkan kepada korban yang membutuhkan.
Safriadi menjelaskan bahwa distribusi logistik harus dilakukan menggunakan perahu motor dan sampan karet. Metode ini dipilih untuk mengatasi terbatasnya opsi transportasi akibat kondisi jalan yang rusak.
Apa yang terjadi di Aceh Singkil ini merupakan gambaran nyata dari dampak perubahan iklim yang harus menjadi perhatian bersama. Upaya mitigasi dan adaptasi perlu dilakukan secara serius agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Pentingnya Kesadaran dan Tindakan Preventif dari Masyarakat
Sebagai masyarakat, penting untuk menyadari bahwa bencana alam dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan preventif menjadi kunci untuk meminimalkan risiko.
Dengan adanya program edukasi mengenai kebencanaan, masyarakat diharapkan bisa lebih siap menghadapi situasi darurat. Pengetahuan tentang cara evakuasi dan perlindungan diri sangat penting untuk disebar luaskan.
Pihak terkait, termasuk pemerintah dan organisasi non-pemerintah, juga perlu berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan simulasi penanganan bencana. Melalui kolaborasi ini, ketahanan masyarakat terhadap bencana dapat meningkat.














