Hubungan antara China dan Jepang terus menghadapi tantangan yang meningkat. Tindakan saling membalas di berbagai sektor, termasuk pariwisata, menjadi sorotan utama, di mana larangan perjalanan bagi warga China ke Jepang mengakibatkan banyak rencana liburan dibatalkan.
Kementerian Pariwisata Indonesia, dalam merespons situasi ini, berusaha untuk menarik wisatawan asal Tiongkok. Dengan penawaran yang menarik, diharapkan mereka akan memilih Indonesia sebagai destinasi alternatif tempat berlibur.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa berbagai program promosi telah disiapkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan China. Keberadaan China sebagai salah satu pasar penting bagi Indonesia memicu inisiatif ini.
Strategi Kemenpar dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan China
Ni Made Ayu Marthini menjelaskan mengenai harapan pemerintah terhadap situasi ini. Dia menginginkan agar Indonesia dapat memanfaatkan ketegangan geopolitik untuk menarik lebih banyak wisatawan dari Tiongkok.
Paket-paket wisata yang menarik telah disiapkan untuk menyambut kedatangan mereka. Harapannya, ketegangan yang ada dapat berdampak positif bagi sektor pariwisata Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia sebesar sembilan persen antara Januari dan September 2025. Pengeluaran mereka per kunjungan juga cukup tinggi, menambah daya tarik bagi industri pariwisata dalam negeri.
Perubahan Karakteristik Wisatawan China setelah Pandemi
Menurut Made, terjadi perubahan signifikan dalam karakteristik wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia. Saat ini, dominasi pengunjung berasal dari segmen free independent traveler (FIT) yang lebih banyak melakukan perjalanan secara mandiri.
Sebelum pandemi, banyak wisatawan China datang dalam kelompok besar, terikat pada itinerary yang ketat. Kini, tren tersebut mulai beralih, dan kita melihat lebih banyak individu maupun kelompok kecil yang menjelajahi Indonesia.
Selain itu, kehadiran wisatawan China yang terbiasa dengan kebebasan dalam memilih destinasi dan gaya bepergian menjadi indikasi positif. Daya tarik Indonesia sebagai tujuan wisata yang beragam semakin diperkuat dengan perubahan ini.
Dampak Ekonomi dari Kunjungan Wisatawan Asing
Kunjungan wisatawan China memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Pengeluaran tinggi mereka, sekitar USD 1.200 per kunjungan, berkontribusi pada pendapatan sektor pariwisata yang sangat diharapkan oleh pemerintah.
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pelaku usaha di bidang pariwisata dapat merasakan manfaat dari sektor yang mulai pulih pascapandemi. Hal ini juga memberikan efek positif pada lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Ketika wisatawan asing menghabiskan uang mereka di hotel, restoran, dan atraksi wisata, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan semakin terkit. Indonesia berupaya menciptakan suasana yang lebih bersahabat agar mereka merasa nyaman selama tinggal.














