Dalam suasana penuh duka, pemakaman Reno Syahputra Dewo, seorang demonstran berusia 24 tahun, berlangsung di TPU Putat Gede, Surabaya. Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan sebagai kerangka di lantai dua Gedung ACC, dekat Mako Brimob, Jakarta Pusat setelah menghilang sejak Agustus.
Pemakaman yang terjadi pada Sabtu (9/11) dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan para pendukungnya, yang berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. Rasa kehilangannya begitu mendalam, terutama bagi ibu dan adiknya yang tak kuasa menahan tangis saat jenazah mulai diturunkan ke liang lahat.
Dari rumah duka di Jalan Kampung Malang Utara, jenazah Reno diberangkatkan oleh ambulans kepolisian. Keberangkatan ini merupakan langkah terakhir bagi keluarga yang menunggu lama untuk memberikan pemakaman layak bagi korban.
Pemakaman Reno: Suasana Duka dan Harapan
Ketika peti jenazah diturunkan, air mata tak dapat ditahan oleh semua yang hadir. Rita, ibu Reno, terdengar merintih seakan mengingat setiap momen bersama putranya. Abang korban, Abraham, juga tertegun menyaksikan tanah mulai menutup kakaknya, seolah menyadari kehilangan yang begitu besar dalam hidupnya.
Dalam prosesi tersebut, pemimpin doa menyampaikan harapan agar Reno mendapatkan tempat yang tenang di sisi Tuhan. Kata-kata ini membawa gelombang harapan di tengah kesedihan yang menyelimuti keluarga.
Keluarga dan teman-teman kemudian bersatu untuk merapalkan doa sebagai bentuk penghormatan terakhir mereka. Tidak hanya duka, tetapi juga rasa syukur kepada Tuhan atas hidup Reno yang singkat namun berarti bagi banyak orang.
Ucapan Terima Kasih Keluarga dan Penuturan Kasus Reno
Paman Reno, Jemmy Yunianto, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu. Dalam pernyataannya, ia merasa bersyukur karena proses pemakaman berlangsung tanpa kendala berarti.
Ia juga mengapresiasi peran kepolisian yang telah mengawal kasus hilangnya Reno dan memastikan jenazahnya dipulangkan dengan baik. Rasa syukur ini disampaikan meski di tengah kesedihan yang mendalam.
Jemmy menambahkan bahwa keluarga sudah berusaha untuk menerima kepergian Reno dengan lapang dada, berharap agar ruhnya ditempatkan di sisi yang terbaik di hadapan Tuhan.
Komitmen untuk Mencari Keadilan
Dalam pemakaman tersebut, beberapa perwakilan dari komunitas hak asasi manusia juga hadir. Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, mengingatkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi Reno dan korban lainnya. Menurutnya, polisi perlu melangkah lebih jauh dari sekadar identifikasi, menuju penyelidikan yang lebih transparan.
Dimas menekankan bahwa setiap tindakan aparat perlu dievaluasi demi menghindari terulangnya tragedi serupa. Kesadaran akan pentingnya perlindungan bagi warga yang menyuarakan pendapat sangatlah diperlukan agar aksi damai selalu dihargai dan tidak berujung pada kekerasan.
Ia berpendapat bahwa keluarga berhak mendapatkan keadilan dan penyelidikan yang tuntas. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan.
Kasus Penemuan Kerangka dan Tindak Lanjut Penyelidikan
Dua kerangka manusia yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di Kantor Administrasi Gedung ACC menjadi sorotan. Hasil tes DNA menunjukkan identifikasi satu di antaranya adalah Reno Syahputra Dewo, yang sudah menghilang setelah demonstrasi pada akhir Agustus lalu.
Kondisi kerangka yang tidak dapat dikenali dengan jelas menimbulkan banyak pertanyaan mengenai keamanan dan perlindungan bagi para demonstran. Mengingat bahwa gedung tersebut menjadi lokasi demonstrasi yang berujung pada kebakaran, banyak yang mempertanyakan bagaimana pihak berwenang menangani situasi tersebut.
Pihak berwenang dituntut untuk menjelaskan penyebab kebakaran dan bagaimana tindakan yang mereka ambil untuk melindungi warga. Keluarga dan pendukung korban berharap agar proses hukum dilakukan dengan adil dan transparan, serta mendorong adanya perubahan dalam penanganan unjuk rasa di masa yang akan datang.














