Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia yang kian berkembang. Meskipun pengangguran mengalami penurunan, tantangan dalam penyerapan tenaga kerja tetap menjadi isu yang perlu diatasi.
Menurut BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2025 mencapai angka 4,85 persen. Ini menandakan adanya penurunan sebesar 0,06 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang menunjukkan perbaikan dalam keadaan ekonomi.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa jumlah angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja berkurang menjadi 7,46 juta orang. Penurunan ini, yang hanya sekitar 4.000 orang dari tahun sebelumnya, mencerminkan adanya kemajuan, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Analisis Struktur Ketenagakerjaan di Indonesia
Struktur ketenagakerjaan di Indonesia menunjukkan angka penduduk usia kerja yang meningkat. Pada Agustus 2025, populasi ini mencapai 218,17 juta orang, yang menunjukkan tambahan 2,80 juta orang dibandingkan tahun lalu.
Jumlah angkatan kerja juga mengalami pertumbuhan, dengan total sebesar 154 juta orang. Ini meningkat sekitar 1,89 juta orang, menunjukkan bahwa lebih banyak individu memasuki pasar kerja, meskipun tantangan masih ada.
Dalam angka tersebut, tercatat bahwa sebanyak 146,54 juta orang di antaranya sudah bekerja. Peningkatan jumlah pekerja mencapai 1,90 juta orang dibandingkan sebelumnya, yang menggambarkan perbaikan dalam penyerap tenaga kerja di sektor-sektor yang ada.
Rincian Pekerjaan dan Jenis Pekerja
Penduduk yang bekerja terbagi menjadi beberapa kategori penting. Pekerja penuh mencakup 98,65 juta orang, sementara pekerja paruh waktu sebanyak 36,29 juta orang menunjukkan perubahan positif dengan bertambahnya 1,66 juta orang dalam kategori ini.
Terdapat juga kelompok setengah pengangguran, yang mencapai 11,60 juta orang. Meskipun jumlah ini sedikit meningkat, indikator ini menunjukkan bahwa masih ada sektor yang belum terisi secara optimal.
Pemahaman tentang karakteristik jenis pekerjaan ini penting untuk perencanaan kebijakan ke depan. Hal ini diperlukan agar pemerintah dapat menciptakan peluang kerja yang lebih banyak dan lebih baik lagi.
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menunjukkan angka yang sedikit menurun. Pada Agustus 2025, TPAK tercatat di angka 70,59 persen, yang lebih rendah dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2024.
Pembagian berdasarkan jenis kelamin memberikan gambaran yang lebih rinci. TPAK laki-laki, yang mencapai 84,40 persen, masih lebih tinggi dibandingkan TPAK perempuan yang sebesar 56,63 persen.
Mencermati tren ini, TPAK laki-laki mengalami penurunan, sedangkan TPAK perempuan mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran dalam dinamika gender di pasar kerja.














