Lily mengungkapkan bahwa pelaksanaan Prolanis diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup peserta melalui pendekatan yang proaktif dan terintegrasi. Sinergi antara peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan menjadi kunci agar peserta dengan penyakit kronis tetap produktif dan hidup berkualitas.
Keterlibatan peserta dalam Prolanis terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sampai dengan Agustus 2025, tercatat sebanyak 4,8 juta peserta telah bergabung, di mana 3,3 juta di antaranya adalah penderita hipertensi dan 2,1 juta lainnya adalah penderita diabetes.
“Dalam rangka mendukung peningkatan partisipasi ini, BPJS Kesehatan berkomitmen memperkuat implementasi Prolanis melalui berbagai layanan yang mudah diakses,” kata Lily. Layanan tersebut mencakup konsultasi kesehatan tatap muka maupun telekonsultasi, pelayanan obat bulanan, dan edukasi kegiatan fisik melalui klub Prolanis.
Lebih lanjut, Lily menekankan pentingnya pemeriksaan penunjang rutin. Peserta Prolanis mendapatkan pemeriksaan seperti tekanan darah, gula darah, HbA1C, kolesterol, dan fungsi ginjal sesuai dengan kebutuhan medis mereka.
Selain Prolanis, BPJS Kesehatan juga aktif dalam mendorong pelaksanaan skrining riwayat kesehatan. Ini merupakan langkah pencegahan penting dalam strategi promotif dan preventif untuk mendeteksi risiko penyakit sejak dini.
Pentingnya Rencana Kesehatan yang Proaktif untuk Penyakit Kronis
Prolanis dirancang agar peserta dapat memahami lebih baik mengenai penyakit kronis yang mereka alami. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat berperan aktif dalam pengelolaan kesehatan mereka sendiri.
Program ini mencakup pemantauan kesehatan yang berkelanjutan sehingga peserta memiliki pengawasan lebih baik atas kondisinya. Dengan demikian, setiap perubahan atau gejala dapat segera ditangani sebelum bergulir menjadi masalah yang lebih besar.
Ketersediaan informasi dan edukasi yang baik juga sangat mendukung keberhasilan Prolanis. Peserta diajak untuk tidak hanya mendapatkan perawatan medis, tetapi juga pengetahuan tentang gaya hidup sehat, yang meliputi pola makan dan olahraga.
Selain itu, keberadaan kelompok dukungan seperti klub Prolanis membantu peserta saling berbagi pengalaman. Dengan ini, peserta merasa lebih terinspirasi dan termotivasi untuk menjalani pola hidup sehat.
Peran Skrining Kesehatan dalam Mencegah Penyakit
Skrining kesehatan menjadi bagian penting dari program yang dirancang untuk deteksi dini risiko kesehatan. Keberhasilan skrining ini membantu peserta untuk mengenal kondisi kesehatan mereka sebelum berkembang lebih parah.
Proses skrining juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan tindak lanjut medis yang sesuai. Dengan begitu, peserta tidak merasa sendirian dalam menjalani perawatan, karena sudah ada dukungan dari tenaga kesehatan yang terlatih.
Melalui skrining, individu dapat mengidentifikasi potensi ancaman terhadap kesehatan mereka. Setelah mengetahui risiko tersebut, mereka dapat mengambil langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan.
Kegiatan skrining yang dilakukan secara berkala menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan peserta. Mereka lebih sadar tentang pentingnya menjaga gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin.
Edukasi dan Peningkatan Kesadaran Kesehatan pada Peserta
Pendidikan kesehatan merupakan aspek krusial dalam program Prolanis. Dengan memberikan edukasi yang tepat, peserta diharapkan dapat mengambil keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan mereka sendiri.
Melalui berbagai bentuk program edukasi, peserta dibekali pengetahuan terkait penyakit yang mereka hadapi. Pengetahuan ini mencakup cara pengelolaan penyakit dan pentingnya perawatan yang berkelanjutan.
Kesadaran peserta tentang kesehatan mereka juga dapat meningkatkan keinginan untuk melakukan pemeriksaan berkala. Hal ini sangat penting agar masalah kesehatan dapat terdeteksi lebih awal dan diatasi dengan tepat.
Peserta yang aktif dalam edukasi kesehatan cenderung lebih disiplin dalam menjalani rutinitas medis mereka. Mereka dapat belajar dan mendiskusikan berbagai cara untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.














