Cerita sinetron ini makin menggemaskan dan bikin baper pemirsa. Pasalnya, Aluna (Esta Pramanita) tengah galau. Hati tertuju pada Ezra (Farhan Rasyid) namun belakangan, Aluna mulai nyaman dengan segala perhatian Galaxy (Caesar Hito).
“Dia (Aluna) bahkan sudah ada voice over-nya, kenapa ya kalau dengan Aksi kok rasanya nyaman? Tapi kembali lagi dia masih berusaha untuk menghapus Ezra sepenuhnya dari hati,” Esta Pramanita mengulas.
“Bagaimana dia mau memasukkan Aksi (Galaxy) ke hatinya kalau masih ada sisa-sisa muka Ezra?” imbuhnya, dalam wawancara bersama program Hot Shot di kanal YouTube SCTV, Rabu, 17 September 2025.
Perkembangan Karakter dan Konflik dalam Sinetron
Dalam sinetron ini, tampak jelas perkembangan karakter Aluna yang berusaha mencari arah hatinya. Ketika perhatian dan kasih sayang Galaxy mulai terasa, Aluna juga tidak dapat sepenuhnya melupakan Ezra yang telah meninggalkan kesan mendalam di hatinya.
Konflik batin Aluna menjadi jantung dari cerita ini. Penonton diajak merasakan kebingungan dan kebahagiaan yang dialami Aluna, menciptakan ketegangan yang menarik untuk disaksikan.
Ketegangan antara dua karakter ini juga menciptakan momen-momen dramatis yang bisa menyentuh emosi penonton. Setiap pertentangan batin yang dialami oleh Aluna mengundang rasa simpati dan empati dari para penonton setia sinetron ini.
Sendiri di Tengah Persahabatan dan Cinta
Kehidupan sosial Aluna terlihat rumit dengan hadirnya dua sosok berbeda dalam hidupnya. Di satu sisi, ada Galaxy yang hadir dengan cinta yang tulus, sementara di sisi lain, ada kenangan akan Ezra yang menyakiti hatinya.
Pertemanan Aluna dengan kedua karakter ini menimbulkan dinamika yang menarik. Semakin terjalin pertemanan, semakin rumit pula rasa cinta yang muncul antara mereka.
Aluna harus memilih apakah ia ingin mengabaikan cinta yang tulus dari Galaxy demi mengenang masa lalu dengan Ezra. Setiap langkahnya diwarnai dengan tantangan emosional yang cukup berat, sehingga penonton merasa terlibat dalam perjalanan hidupnya.
Dampak Psikologis dan Pelajaran yang Dapat Dihambil
Melalui cerita ini, penonton diajak menyelami dampak psikologis yang dialami Aluna. Kegalauan dan kebingungan yang dirasakannya mencerminkan perasaan banyak orang di kehidupan nyata.
Pelajaran dari konflik ini jelas, yakni betapa pentingnya mengikhlaskan masa lalu untuk bisa menerima apa yang baru. Aluna memberikan pesan bahwa healing adalah proses yang kadang sulit, tetapi sangat diperlukan.
Selain itu, keberanian untuk mencintai lagi setelah patah hati juga menjadi tema yang penting. Kesulitan beranjak dari masa lalu tidak seharusnya menghalangi seseorang untuk mengejar kebahagiaan baru.
Pola Pikir yang Berubah dan Harapan di Masa Depan
Pola pikir Aluna perlahan-lahan berubah seiring berjalannya cerita. Dia mulai membuka hati dan pikirannya untuk menerima cinta tanpa merasa bersalah terhadap masa lalunya.
Perubahan ini tidak hanya baik untuk dirinya, tetapi juga untuk orang-orang di sekelilingnya. Dalam konteks sinetron, penonton bisa merasakan bahwa setiap karakter berusaha untuk beradaptasi dan bersikap positif terhadap hubungan dan perasaan masing-masing.
Harapan untuk masa depan juga menjadi bagian penting dari cerita. Seiring Aluna belajar menerima cinta baru, di situlah letak harapan akan kebahagiaan yang sudah lama diidam-idamkan muncul kembali.